Perubahan Hidup Zahra Yolanda, Dari Artis Sinetron Menjadi Istri Bupati Pulau Taliaba

Liputan6.com, Jakarta Kehidupan Zahra Yolanda berubah drastis setelah menikah dengan Bupati Pulau Taliabu, H. Aliong Musa. Aktivitasnya tidak lagi berkaitan dengan dunia hiburan, akting, dan tarik suara, melainkan disibukkan dengan kegiatan yang berkaitan dengan program pemerintahan daerah.

Zahra Yolanda menjadi Ketua TP-PKK Pulau Taliabu dan satu-satunya Ketua TP-PKK termuda se-Maluku Utara yang saat itu berusia 21 tahun. Kisah cintanya dengan Aliong Mus hingga aktivitasnya sebagai istri bupati diceritakan Zahra dalam Open Mic Merdeka.com bertajuk Bukan Sahabat Biasa yang disiarkan langsung pada Selasa 21 November 2023 di Vidio.

Usai pernikahan, Zahra mengaku menjadi istri bupati membawanya ke dunia yang benar-benar berbeda. Semasa menjadi artis, ia sering bertemu dengan juru kamera, produser, sutradara, dan disuruh menghafal naskah dan dialog. Kini ia harus menjadi Ketua TP-PKK di Pulau Taliabu dan mendampingi suaminya setiap kali bertugas.

“Dulu aku yang marah-marah ke produser atau manajemen, ‘cepat kok nggak cair lagi? Suruh sutradara tanda tangan dulu.’ Sekarang saya yang diminta menandatanganinya,” ujarnya.

Zahra bersyukur karena bisa belajar banyak dan dikelilingi orang-orang hebat. Termasuk pengurus PKK yang banyak membantu dalam menyelenggarakan dan mengelola program pemerintah daerah.

“Alhamdulillah sampai saat ini saya sudah menjadi karakter Bu Zahra Yolanda, bukan lagi Nona Zahra Yolanda.” lanjutnya lagi

Cerita lucu dan tak terlupakan bersama Bu PKK

Ada kejadian lucu yang terjadi saat dirinya bersama pengurus PKK Talib. Ia bersama para pengurus berkampanye dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kabupaten Kepulauan Talibu tentang masalah stunting.

“Saat itu kami berada di Kabupaten Lede dan kami akan menuju Kabupaten Bobong dan kami berangkat pada pukul 06.00 sore. Ini sudah habis Maghrib, sudah malam dan gelap sekali.” Zahra memulai ceritanya

READ  Terungkap! Ada bank yang kinerjanya menurun akibat perubahan syariah

Pengurus PKK berpamitan kepada pengurus Kabupaten Lede, kepala desa dan masyarakat setempat sebelum melanjutkan perjalanan ke pelabuhan dengan speedboat.

“Kami berpamitan sambil menuju speedboat, hanya mengandalkan flash dari ponsel kami. Tapi saya akhirnya melihat kecepatannya. “Oke akhirnya kita sama-sama ngebut saat push,” lanjutnya

“Tapi tiba-tiba saya kaget dengan suara dentuman). Kami sempat berpikir, ikan apa yang terjun ke laut pada malam hari? Tapi ternyata saat kami cek, yang turun tangan adalah Kepala Dinas Perikanan!” kisah Zahra.

“Ya Allah, saking cintanya aku sama PKK dan suamiku, sampai-sampai baju PKK dan ibuku terjatuh ke laut,” kata Zahra.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *