Kalau jadi presiden, otomatis 3 komoditas ini jadi penopang Ganjar

Jakarta, CNBC Indonesia – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyoroti inefisiensi yang terjadi pada laju investasi di Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, ia juga mempromosikan tiga komoditas pilihan untuk membangun investasi Indonesia yang lebih maju.

Ganjar menilai rasio inkremental capital output atau angka ICOR Indonesia yang masih berada di angka 7,6 hingga Maret 2023 masih kurang baik. Oleh karena itu, harus ada efisiensi agar ICOR Indonesia bisa lebih rendah hingga mencapai nilai 4.

Kerja sama industri lokal dengan industri global. Industri besar di Indonesia banyak. pemasok itu penting,” kata Ganjar pada Workshop 100 Ekonom 2023 yang diselenggarakan INDEF dan CNBC Indonesia pada Rabu (8/11/2023).

Untuk mendukung industrialisasi, Ganjar juga memiliki tiga komoditas yang akan menjadi penopang utamanya.

“Dari sisi industri, komoditas ini menempati urutan 3 teratas, dari bahan bakar mineral yang jumlahnya cukup besar, kemudian bijih mineral dan karet,” kata Ganjar.

Jika produksi suatu komoditas berhasil ditingkatkan, tugas selanjutnya adalah komersialisasi.

Ingat, Pj Wakil Menteri Koordinasi Makroekonomi dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Ferry Irawan mengatakan pemerintah mengusulkan sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia. salah satunya adalah memanfaatkan ekonomi digital yang berpotensi tumbuh pesat dari $174 miliar menjadi $363 miliar pada tahun 2021 dan menjadi $700 miliar pada tahun 2030 dari segi nilai.

“Tentunya ini merupakan peluang bagi kami untuk mengoptimalkan pertumbuhan agar mampu tumbuh lebih tinggi lagi, tidak hanya berkisar 5% hingga 6-7% yang merupakan tujuan jangka menengah dan panjang kami,” kata Ferry di Squawk Box. , CNBC Indonesia, dikutip Kamis (10/8/2023).

READ  Seri OPPO Find N3 resmi hadir di Indonesia, untung hingga Rp 7,5 juta - Fintechnesia.com

Selain itu, ditegaskannya, strategi pemerintah juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan investasi pada level sekitar 6,8% dari saat ini sekitar 5%. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan efisiensi permodalan yang tercermin pada Incremental Capital Output Ratio (ICOR) ke level 4,6%.

“ICOR saat ini berkisar 7,6%. Kita berharap dalam jangka menengah dan panjang kita bisa efisien sehingga mencapai 4,6% pada tahun 2045,” ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel lain

Prabowo-Ganjar-Anies, itulah sosok pemain asuransi idaman presiden

(ay/ayh)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *